Senin, 06 Mei 2013

SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

Mengenal mesin disel maka pada posting kali ini saya akan membahas lagi tentang mesin disel. kita akan coba mengenal tentang ruang bakar (combustion chamber), sistem bahan bakar dan sistem pemanasan pada mesin diesel.

Ruang bakar (combustion chamber)

Ruang pembakaran memiliki ruang yang tercipta diantara piston, blok silinder, dan kepala silinder. Ruang bakar pada mesin disel sangat berbeda dengan ruang bakar yang ada pada mesin bensin.


Gambar disamping adalah jenis ruang bakar yang digunakan pada mesin disel. Gambar A adalah ruang bakar type sel melingkar atau swirl chamber sedang gambar B adalah type direc injection atau injeksi langsung.


1. (Utama) Ruang pembakaran

2. Glow plug

3. Nozzle injeksi

4. Ruang melingkar (Swirl chamber)

5. Saluran pemindah (Transfer pipe)



Tipe ruang melingkar (Swirl chamber)
Pada umumnya memiliki ruang melingkar berbentuk bola pada bagian atas ruang pembakaran utama. Ruang melingkar (swirl chamber) menghubungkan ruang pembakaran dengan saluran pemindah (transfer passage). Selama kompresi, udara mengalir ke dalam ruang melingkar untuk menciptakan putaran angin yang kuat. Nozzle injeksi menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang melingkar (swirl chamber).

Tipe injeksi langsung (Direct Injection type)
Tipe Injeksi Langsung memiliki ruang pembakaran yang terbentuk diantara kepala silinder dan piston, dan bahan bakar diinjeksikan langsung dari nozzle injeksi ke dalam ruang pembakaran. Ciri utama pada mesin yang mengadopsi sistem ini adalah adanya coakan pada kepala piston.

Sedangkan untuk mengontrol output putaran mesin disel ada yang menggunakan katup pada intake manifold ada yang tidak, tetapi dikontrol dari pompa injektor.

1. Mesin diesel (dengan katup throttle)

2. Mesin diesel (tanpa katup throttle)

3. Volume injeksi bahan bakar kecil

4. Volume injeksi bahan bakar besar



Sistem bahan bakar

Sistem bahan bakar mesin diesel bertugas menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam ruang pembakaran dimana udara telah dimampatkan ke tekanan tinggi. Hal ini memerlukan perlengkapan khusus yang tidak digunakan di dalam mesin bensin.
Sistem bahan bakar terdiri dari:

1. Tangki bahan bakar
berfungsi untuk menyimpan bahan bakar

2. Saringan bahan bakar
Alat ini menyaring debu dan air dari bahan bakar untuk melindungi pompa injeksi dan nozzle-nozzle injeksi yang mengandung part-part kecil. Debu dan air harus dibuang dari bahan bakar untuk mencegah agar pompa injeksi tidak tersita atau berkarat karena pompa injeksi dilumasi dengan bahan bakar diesel.



1. Pompa priming
    Ini adalah pompa manual yang digunakan untuk mengeluarkan udara dari saluran bahan bakar setelah kendaraan kehabisan bahan bakar, atau membuang air yang telah terkumpul di dalam sedimenter.
2.Saringan
   Bagian ini menyaring zat-zat yang terkontaminasi dari bahan bakar
3. Sedimenter
    Bagian ini memisahkan air dari bahan bakar.

3. Pompa injeksi.
Pompa injeksi memberi tekanan bahan bakar dan memompanya ke nozzle-nozzle injeksi. Volume dan waktu injeksi bahan bakar secara mekanik dikontrol sesuai dengan banyaknya usaha yang diberikan pada pedal akselerator dan putaran mesin

Terdapat dua tipe pompa injeksi yang digunakan pada mesin diesel:

A. Pompa injeksi mekanikal
 secara mekanik mengontrol volume dan waktu injeksi bahan bakar.
B. Pompa injeksi elektronik
 menggunakan ECU (Electronic Control Unit) pada sistem EFI-D (Electronic Fuel Injection-Diesel


1. Pompa Injeksi 
2. Nozzle Injeksi
3. Timing belt
4. ECU
5. Sensor-sensor




Untuk disel EFI sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Diesel EFI tipe konvensional
Sistem ini menggunakan sensor-sensor untuk mendeteksi pembukaan akselerator dan putaran mesin, dan sebuah ECU untuk menentukan volume dan waktu injeksi bahan bakar.Mekanisme kontrol yang digunakan pada proses pemompaan, pendistribusian, dan injeksi didasarkan pada sistem diesel tipe mekanikal.

 Diesel EFI tipe Common-rail
Bahan bakar yang telah diberi tekanan oleh pompa supply disimpan di dalam common-rail sebelum didistribusikan ke injektor-injektor. ECU (Electronic Control Unit) dan EDU (Electronic Driving Unit) mengontrol volume dan waktu injeksi bahan bakar ke tingkat optimum dengan cara mengoperasikan dan menutup injektor-injektor sesuai dengan sinyal-sinyal dari sensor-sensor. Proses ini serupa pada proses di sistem EFI yang digunakan pada mesin bensin.


4. Nozzle Injeksi

Bagian ini menerima bahan bakar bertekanan tinggi dan menginjeksikannya ke dalam ruang pembakaran. Saat tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh pompa injeksi menjadi lebih besar daripada beban pegas tekanan, maka tenaganya mendorong jarum nozzle ke atas. Hal ini menyebabkan pegas tekanan menjadi mampat dan bahan bakar diinjeksikan ke ruang pembakaran. Tekanan injeksi dapat disetel dengan cara membedakan ketebalan shim penyetel, yang secara efektif mengubah beban pada pegas





1. Pegas tekanan (Pressure spring)

2.Jarum nozzle

3. Bodi nozzle

4. Shim penyetel








Sistem Pemanasan Awal

Panas mampat yang cukup tidak dapat diperoleh selama start mesin dingin atau pada pengoperasian temperatur rendah. Sistem pemanasan awal memanaskan udara hisap untuk meningkatkan kemampuan pengapian bahan bakar. Sistem ini menggunakan baterai untuk memanaskan udara hisap.

Terdapat dua tipe sistem pemanasan awal:

Tipe Glow plug:
Memanaskan ruang pembakaran.

Tipe pemanas hisap:
Memanaskan udara hisap.

Sumber~>> Koemat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar