Mengenal mesin disel
maka pada posting kali ini saya akan membahas lagi tentang mesin disel.
kita akan coba mengenal tentang ruang bakar (combustion chamber),
sistem bahan bakar dan sistem pemanasan pada mesin diesel.
Ruang bakar (combustion chamber)
Ruang pembakaran memiliki ruang yang tercipta diantara piston, blok
silinder, dan kepala silinder. Ruang bakar pada mesin disel sangat
berbeda dengan ruang bakar yang ada pada mesin bensin.
Gambar disamping adalah jenis ruang bakar yang digunakan pada mesin
disel. Gambar A adalah ruang bakar type sel melingkar atau swirl chamber
sedang gambar B adalah type direc injection atau injeksi langsung.
1. (Utama) Ruang pembakaran
2. Glow plug
3. Nozzle injeksi
4. Ruang melingkar (Swirl chamber)
5. Saluran pemindah (Transfer pipe)
Tipe ruang melingkar (Swirl chamber)
Pada umumnya memiliki ruang melingkar berbentuk bola pada bagian atas
ruang pembakaran utama. Ruang melingkar (swirl chamber) menghubungkan
ruang pembakaran dengan saluran pemindah (transfer passage). Selama
kompresi, udara mengalir ke dalam ruang melingkar untuk menciptakan
putaran angin yang kuat. Nozzle injeksi menginjeksikan bahan bakar ke
dalam ruang melingkar (swirl chamber).
Tipe injeksi langsung (Direct Injection type)
Tipe Injeksi Langsung memiliki ruang pembakaran yang terbentuk diantara
kepala silinder dan piston, dan bahan bakar diinjeksikan langsung dari
nozzle injeksi ke dalam ruang pembakaran. Ciri utama pada mesin yang
mengadopsi sistem ini adalah adanya coakan pada kepala piston.

Sedangkan
untuk mengontrol output putaran mesin disel ada yang menggunakan katup
pada intake manifold ada yang tidak, tetapi dikontrol dari pompa
injektor.
1. Mesin diesel (dengan katup throttle)
2. Mesin diesel (tanpa katup throttle)
3. Volume injeksi bahan bakar kecil
4. Volume injeksi bahan bakar besar
Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar mesin diesel bertugas menginjeksikan bahan bakar
bertekanan tinggi ke dalam ruang pembakaran dimana udara telah
dimampatkan ke tekanan tinggi. Hal ini memerlukan perlengkapan
khusus yang tidak digunakan di dalam mesin bensin.
Sistem bahan bakar terdiri dari:
1. Tangki bahan bakar
berfungsi untuk menyimpan bahan bakar
2. Saringan bahan bakar
Alat ini menyaring debu dan air dari bahan bakar untuk melindungi pompa
injeksi dan nozzle-nozzle injeksi yang mengandung part-part kecil. Debu
dan air harus dibuang dari bahan bakar untuk mencegah agar pompa injeksi
tidak tersita atau berkarat karena pompa injeksi dilumasi dengan bahan
bakar diesel.
1. Pompa priming
Ini adalah pompa manual yang digunakan untuk mengeluarkan udara
dari saluran bahan bakar setelah kendaraan kehabisan bahan bakar,
atau membuang air yang telah terkumpul di dalam sedimenter.
2.Saringan
Bagian ini menyaring zat-zat yang terkontaminasi dari bahan bakar
3. Sedimenter
Bagian ini memisahkan air dari bahan bakar.
3. Pompa injeksi.
Pompa injeksi memberi tekanan bahan bakar dan memompanya ke
nozzle-nozzle injeksi. Volume dan waktu injeksi bahan bakar secara
mekanik dikontrol sesuai dengan banyaknya usaha yang diberikan pada
pedal akselerator dan putaran mesin
Terdapat dua tipe pompa injeksi yang digunakan pada mesin diesel:
A. Pompa injeksi mekanikal
secara mekanik mengontrol volume dan waktu injeksi bahan bakar.
B. Pompa injeksi elektronik
menggunakan ECU (Electronic Control Unit) pada sistem EFI-D (Electronic Fuel Injection-Diesel

1. Pompa Injeksi
2. Nozzle Injeksi
3. Timing belt
4. ECU
5. Sensor-sensor
Untuk disel EFI sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
Diesel EFI tipe konvensional
Sistem ini menggunakan sensor-sensor untuk mendeteksi pembukaan
akselerator dan putaran mesin, dan sebuah ECU untuk menentukan volume
dan waktu injeksi bahan bakar.Mekanisme kontrol yang digunakan pada
proses pemompaan, pendistribusian, dan injeksi didasarkan pada sistem
diesel tipe mekanikal.
Diesel EFI tipe Common-rail
Bahan bakar yang telah diberi tekanan oleh pompa supply disimpan di
dalam common-rail sebelum didistribusikan ke injektor-injektor. ECU
(Electronic Control Unit) dan EDU (Electronic Driving Unit) mengontrol
volume dan waktu injeksi bahan bakar ke tingkat optimum dengan cara
mengoperasikan dan menutup injektor-injektor sesuai dengan sinyal-sinyal
dari sensor-sensor. Proses ini serupa pada proses di sistem EFI yang
digunakan pada mesin bensin.
4. Nozzle Injeksi
Bagian ini menerima bahan bakar bertekanan tinggi dan menginjeksikannya
ke dalam ruang pembakaran. Saat tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh
pompa injeksi menjadi lebih besar daripada beban pegas tekanan, maka
tenaganya mendorong jarum nozzle ke atas. Hal ini menyebabkan pegas
tekanan menjadi mampat dan bahan bakar diinjeksikan ke ruang pembakaran.
Tekanan injeksi dapat disetel dengan cara membedakan ketebalan shim
penyetel, yang secara efektif mengubah beban pada pegas
1. Pegas tekanan (Pressure spring)
2.Jarum nozzle
3. Bodi nozzle
4. Shim penyetel
Sistem Pemanasan Awal
Panas mampat yang cukup tidak dapat diperoleh selama start mesin dingin
atau pada pengoperasian temperatur rendah. Sistem pemanasan awal
memanaskan udara hisap untuk meningkatkan kemampuan pengapian bahan
bakar. Sistem ini menggunakan baterai untuk memanaskan udara hisap.
Terdapat dua tipe sistem pemanasan awal:
Tipe Glow plug:
Memanaskan ruang pembakaran.
Tipe pemanas hisap:
Memanaskan udara hisap.
Sumber~>>
Koemat